Thursday, February 5, 2015

Penyebab dan Bagaimana Cara Mengatasi Pedal Kopling Keras pada Mobil Anda

Kopling Keras

Selain dari knalpot yang bocor dan berbunyi seperti mobil balap, mobil saya si KIA Picanto 2008 juga terasa sudah tidak nyaman dikendarai sebagai akibat dari pedal kopling yang terasa sangat alot / keras saat diinjak. Oleh karena itu, saya berusaha untuk mencari tahu penyebab dan solusinya di internet hingga akhirnya mendapat link ke sebuah artikel yang ditulis di KompasOtomotif.

Berikut adalah artikel mengenai apa yang menyebabkan kopling terasa keras saat diinjak dan bagaimana cara mengatasi pedal kopling yang keras pada mobil Anda sebagaimana dikutip dari KompasOtomotif:

penyebab_solusi_cara_pedal_kopling_keras_mobil
Stress rasanya jika berada di jalanan yang macet, menggunakan mobil bertransmisi manual, ditambah lagi tekanan pedal kopling terasa berat ketika diinjak. Kaki kiri jadi sangat pegal, terutama dialami persendian seperti lutut dan pergelangan. Menjadi berbahaya karena konsentrasi sedikit terkuras akibat rasa capek.

"Sebenarnya berat tidaknya tekanan pedal kopling tergantung jenis kendaraan juga. Pada mobil-mobil besar, sengaja disetel berat supaya kopling tidak selip untuk menggiring bobot yang sangat berat. Misalnya truk dan bus. Tapi untuk mobil perkotaan, seharusnya ringan," jelas Marzuki, mekanik Embrio Cars, bengkel spesialis mobil built-up di Kalimalang, Jakarta Timur.

Menurutnya, ada beberapa sebab. Tapi paling banyak ditemui karena kurangnya perawatan dan perilaku mengemudi yang salah dalam memperlakukan kopling. "Gampangnya, kalau mobil ada footrest, dimanfaatkan saja. Jangan meletakkan kaki di atas pedal kopling selama mobil berjalan, karena akan mempercepat keausan pada release bearing dan pelat kopling," tergas Marzuki.

Penyebab Kopling Keras

Ada beberapa hal yang mempengaruhi beratnya injakan kopling:
  1. Matahari (cover clutch) sudah uzur, sehingga pegas (per) penekan pelat kopling sudah "mati" atau tidak ngeper. Kalau semua bagian di kopling dalam kondisi baik dapat dipastikan injakan tidak terlalu berat.
  2. Leher kopling (release bearing) dan pilot bearing rusak, menimbulkan ketidaknyamanan salah satunya berat ketika diinjak.
  3. Jika dari hari ke hari terasa makin keras, bisa jadi kampas kopling mulai aus.
  4. Cara yang tidak benar dalam menggunakan kopling. Misalnya, menginjak dan melepas kopling secara kasar. Bila sering dilekukan, pelat/piringan kopling terhadap roda gila akan terasa lebih keras dan mempercepat keausan sistem kopling.
  5. Keringnya pelumasan pada komponen kopling seperti release bearing, atau dudukan luncur release bearing dan per matahari.
penyebab_solusi_cara_pedal_kopling_keras
Tips tentang bagaimana cara mengatasi pedal kopling mobil Anda yang keras.

Solusi / Cara Mengatasi Pedal Kopling Keras.

  1. Mengganti satu set kopling. Biayanya memang cukup mahal, namun gejala pedal kopling keras dipastikan hilang. Untuk kabel kopling KIA Picanto harganya sekitar 200-300 ribu rupiah saja, tetapi untuk satu set kopling KIA Picanto, maka harganya adalah Rp 2,8 juta rupiah belum termasuk ongkos pemasangan.
  2. Jika penyebabnya adalah kurangnya pelumasan, semprotkan anti karat pada dudukan luncur melalui karet boot pada fork kopling.
  3. Mengantisipasi dengan menggunakan kopling secara benar, yaitu dengan cara-cara berikut ini:
    • Selalu menggunakan gigi satu untuk start, karena jika menggunakan gigi di atasnya, kopling akan dibebani secara berlebihan dan mempercepat keausan.
    • Menetralkan tuas transmisi jika berhenti.
    • Tidak melakukan "setengah kopling" saat menanjak. Ini mempercepat kerusakan sistem kopling. Mesin sering terasa bergetar sehingga membuat fungsi karet penahan mesin (engine mounting) juga bisa terganggu. "Sebaiknya gunakan rem tangan untuk menahan kendaraan ketika sedang antri di tanjakan," urai Marzuki.
    • Tidak meletakkan kaki di atas pedal kopling sepanjang mengemudi.
Penulis : Donny Apriliananda
Editor   : Aris F. Harvenda
Sumber : http://otomotif.kompas.com/read/2014/04/21/1413375/Penyebab.dan.Solusi.Pedal.Kopling.Keras.

No comments:

Post a Comment